Rabu, 13 Oktober 2010

Tata Surya

Tata Surya adalah suatu sistem di Alam Semesta (jagat raya) yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan planet-planet, satelit-satelit, asteroid, komet, meteor, debu, kabut, serta benda-benda lainnya sebagai anggotanya yang beredar mengelilingi pusatnya, yakni matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing.
Teori Terjadinya Tata Surya
Teori-teori tentang proses terbentuknya tata surya dapat dikelompokan menjadi beberapa teori, sebagai berikut.
Teori Nebula (Kant dan Laplace)
Teori Nebula pertama kali dikemukakan seorang filsuf Jerman bernama Imanuel Kant. Menurutnya, tata surya berasal dari nebula yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat itu menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang mempunyai berat jenis tinggi yang disebut inti massa di beberapa tempat yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya Karena terjadi proses pendinginan, inti-inti massa yang lebih kecil berubah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi yang disebut matahari. Teori nebula lainnya dikemukakan oleh Pierre Simon Laplace. Menurut Laplace, tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat. Karena perputaran yang sangat cepat, sehingga terlepaslah bagian-bagian dari bola gas tersebut dalam ukuran dan jangka waktu yang berbeda-beda. Bagian-bagian yang terlepas itu berputar dan akhirnya mendingin membentuk planet-planet, sedangkan bola gas asal dinamakan matahari.
Teori Planetesimal (Moulton dan Chamberlain)
Moulton dan Chamberlain, berpendapat bahwa tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti yang berwujud gas bersuhu tinggi. Gabungan bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet, sedangkan inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari.
Teori Pasang Surut (Jeans dan Jeffreys)
Astronom Jeans dan Jeffreys, mengemukakan pendapat bahwa tata surya pada awalnya hanya matahari saja tanpa mempunyai anggota. Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari yang tertarik dan terlepas oleh pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat matahari. Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti cerutu panjang (bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil) yang terus berputar mengelilingi matahari, sehingga lama kelamaan mendingin membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet.
Teori Bintang Kembar (Lyttleton)
Teori bintang kembar dikemukakan astronom Inggris bernama Lyttleton. Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi, pada suatu masa melintas bintang lainnya dan menabrak salah satu bintang kembar itu dan menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang yang tidak hancur, yaitu matahari.
Teori Awan Debu (Weizsaecker dan Kuiper)
Weizsaecker dan Kuiper, berpendapat bahwa tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri atas debu dan gas (hidrogen dan helium). Ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan terjadinya penyusutan karena gaya tarik menarik dan gerakan berputar yang sangat cepat dan teratur, sehingga terbentuklah piringan seperti cakram. Inti cakram yang menggelembung menjadi matahari, sedangkan bagian pinggirnya berubah menjadi planetplanet. Ahli astronomi lainnya yang mengemukakan teori awan debu antara lain, F.L Whippel dari Amerika Serikat dan Hannes Alven dari Swedia. Menurutnya, tata surya berawal dari matahari yang berputar dengan cepat dengan piringan gas di sekelingnya yang kemudian membentuk planet-planet yang beredar mengelilingi matahari.

Struktur Tata Surya
Benda - Benda Angkasa berikut merupakan bagian yang membentuk tata surya,
Matahari
Matahari merupakan salah satu bintang dalam Galaksi Bima Sakti yang menjadi pusat dari tata surya.
Planet
Planet merupakan benda langit yang mengorbit Matahari (bintang), berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan bentuk bulat, dan memiliki jalur orbit yang jelas dan “bersih” (tidak ada benda langit lain pada orbit tersebut) sesuai dengan hasil Sidang Umum International Astronomical Union (IAU) ke-26 pada tanggal 25 Agustus 2006 di Praha menegaskan planet - planet pada tata surya terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
Komet
Komet merupakan bagian dari tata surya yang terdiri atas pecahan benda angkasa, es dan gas yang membeku dengan mengorbit pada matahari dalam suatu lintasan berbentuk elips berstruktur yang terdiri atas kepala dan ekor komet (yang selalu menjauhi Matahari).

Asteroid
Asteroid atau planetoid adalah benda-benda langit berukuran kecil tidak beraturan bentuk yang bergerak mengelilingi matahari, sebagian besar asteroid ditemukan antara orbit Planet Mars dan Planet Jupiter.

Meteor dan Meteorid
Meteor merupakan benda langit berupa pecahan batuan yang jatuh masuk ke dalam atmosfer bumi dan biasanya langsung terbakar habis karena tergesek dengan atmosfer bumi. Meteor yang tidak habis terbakar di atmosfer bumi dan sampai ke permukaan bumi disebut Meteorid.

Satelit
Satelit merupakan benda langit yang bisa memantulkan cahaya yang diserap dari matahari dan bergerak mengorbit kepada planet, misal bulan, Deimos, Phobos, Titan, Ganymede, Europa, Atlas, Calypso.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar